Menghasilkan
output sinyal periodik/frekuensi tertentu hanya dengan bantuan sumber
searah/DC.
1.
Resistor
Resistor
atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai
hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang
mengalir melaluinya. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada
juga yang 5 Gelang.
Gelang
warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya
sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai
toleransi pada nilai Resistor y
2.
Capasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika
yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron-elektron selama waktu yang tertentu
atau komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik.
Berikut merupakan contoh cara membaca kapasitor,
Kode
: 473Z
Nilai
Kapasitor = 47 x 103
Nilai
Kapasitor = 47 x 1000
Nilai
Kapasitor = 47.000pF atau 47nF atau 0,047µF
Huruf
dibelakang angka menandakan Toleransi dari Nilai Kapasitor tersebut, Berikut
adalah daftar Nilai Toleransinya :
C = 0.25pF
D
= 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G= 2%
H = 3%
J
= 5%
K
= 10%
M
= 20%
Z
= + 80% dan -20%
3. Op Amp 741
Penguat operasional atau yang
biasa disebut op-amp merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan sambatan
arus searah yang memiliki bati (faktor penguatan atau gain) sangat besar dengan dua masukan dan satu
keluaran.
4.
Jembatan wien bridge
Jembatan wien bridge merupakan
salah satu dari rangkaian-rangkaian standar yang digunakan untuk membangkitkan
sinyal-sinyal gelombang sinus dalam rangkuman frekuensi audio.
5. Ground
Ground adalah titik yang
dianggap sebagai titik kembali nya arus listrik arus searah atau titik kembali
nya sinyal bolak balik atau titik patokan (referensi) dari berbagai titik
tegangan dan sinyal listrik di dalam rangkaian elektronika.
Rangkaian osilator praktis menggunakan
op-amp dan RC jembatan sirkuit, dengan osilator Frekuensi set oleh R dan
C. Gambar 18.23 menunjukkan versi dasar dari rangkaian osilator jembatan
Wien. Koneksi jembatan dasar. Resistor R1 dan R2 serta kapasitor C1 dan C2 membentuk elemen penyesuaian frekuensi,
sedangkan resistor R3 dan R4 membentuk bagian dari
jalur umpan balik. Keluaran op-amp terhubung sebagai input jembatan pada titik a
dan c. Output rangkaian jembatan pada titik b dan d adalah
input ke op-amp.
Mengabaikan efek pembebanan dari input
op-amp dan impedansi output, analisis rangkaian jembatan menghasilkan
Jika, khususnya, nilainya adalah R1=R2=R dan C1= C2= C, frekuensi osilator yang dihasilkan
adalah
Dengan demikian rasio R3 hingga R4 yang lebih besar dari 2 akan memberikan penguatan loop yang cukup untuk sirkuit berosilasi pada frekuensi yang dihitung menggunakan pesamaan di atas.
D. PRINSIP KERJA
[BACK]
Prinsip osilator ini dimulai dengan adanya noise/desah saat pertama kali power dinyalakan. Noise/desah ini kemudian dimasukkan kembali ke input penguat dengan melalui filter tertentu. Karena hal ini terjadi berulang-ulang, maka sinyal noise akan menjadi semakin besar dan membentuk periode tertentu sesuai dengan jaringan filter yang dipasang. Periode inilah yang kemudian menjadi nilai frekuensi sebuah osilator.
E. RANGKAIAN DAN VIDEO [back]
Prinsip osilator ini dimulai dengan adanya noise/desah saat pertama kali power dinyalakan. Noise/desah ini kemudian dimasukkan kembali ke input penguat dengan melalui filter tertentu. Karena hal ini terjadi berulang-ulang, maka sinyal noise akan menjadi semakin besar dan membentuk periode tertentu sesuai dengan jaringan filter yang dipasang. Periode inilah yang kemudian menjadi nilai frekuensi sebuah osilator.
E. RANGKAIAN DAN VIDEO [back]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar