JENDELA OTOMATIS DENGAN SENSOR LDR
·
Mengetahui
sensor LDR Sensor
·
mengetahui
prinsip kerja sensor LDR Sensor
·
Mampu
mengaplikasikan sensor LDR Sensor
a. Resistor
Resistor 1k Ohm
Resistor berfungsi
untuk menghambat arus dalam rangkaian listrik.
Cara menghitung
nilai resistansi resistor dengan gelang warna :
1. Masukan angka
langsung dari kode warna gelang pertama.
2. Masukan angka
langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka
langsung dari kode warna gelang ketiga.
4. Masukkan jumlah
nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10
(10^n).
5. Gelang terakhir
merupakan nilai toleransi dari resistor.
b. transistor 2N1711
Dalam rangkaian modern, transistor adalah
nyawanya, Komponen ini paling aktif bekerja mengontrol arus listrik. Bahan
transistor adalah silikon atau germanium yaitu semikonduktor yang memiliki
sifat diantara konduktor dan isolator
c. sensor LDR
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan
LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya
tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan
menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika
dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor)
adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas
cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.
d. relay
Berfungsi untuk
menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power)
dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.
e. Batterai
sebagai sumber tegangan DC
f. Motor DC
Pada motor DC kumparan medan disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor DC sering dimanfaatkan sebagai penggerak pintu geser otomatis dan dalam rangkaian robot sederhana.
g. Sensor Hujan
Sensor hujan adalah
jenis sensor yang berfungsi untuk mendeteksi terjadinya hujan atau tidak, yang
dapat difungsikan dalam segala macam aplikasi dalam kehidupan sehari –
hari.
Light Dependent
Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan
atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya.
Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya
akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR
(Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika
menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus
listrik dalam kondisi gelap.
Naik turunnya nilai
Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya. Pada umumnya,
Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kΩ) pada kondisi gelap dan
menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya Terang.
Alat Ukur yang
digunakan untuk mengukur nilai hambatan LDR adalah Multimeter dengan fungsi
pengukuran Ohm (Ω). Agar Pengukuran LDR akurat, kita perlu membuat 2 kondisi
pencahayaan yaitu pengukuran pada saat kondisi gelap dan kondisi terang. Dengan
demikian kita dapat mengetahui apakah Komponen LDR tersebut masih dapat
berfungsi dengan baik atau tidak.
Prinsip kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan
variable resistor pada umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika
dan dapat memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak
cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya kan menurun, dan sebaliknya
semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin
membesar.
Sensor hujan adalah jenis sensor
yang berfungsi untuk mendeteksi terjadinya hujan atau tidak, yang dapat
difungsikan dalam segala macam aplikasi
dalam kehidupan sehari – hari. Dipasaran sensor ini dijual dalam bentuk module
sehingga hanya perlu menyediakan kabel jumper untuk dihubungkan ke
mikrokontroler atau Arduino. Prinsip kerja dari module sensor ini yaitu pada
saat ada air hujan turun dan mengenai panel sensor maka akan terjadi proses
elektrolisasi oleh air hujan. Dan karena air hujan termasuk dalam golongan
cairan elektrolit yang dimana cairan tersebut akan menghantarkan arus listrik
Pada sensor hujan ini terdapat ic
komparator yang dimana output dari sensor ini dapat berupa logika high dan low
(on atau off). Serta pada modul sensor ini terdapat output yang berupa tegangan
pula. Sehingga dapat dikoneksikan ke pin khusus Arduino yaitu Analog Digital
Converter. Dengan singkat kata, sensor ini dapat digunakan untuk memantau
kondisi ada tidaknya hujan di lingkungan luar yang dimana output dari sensor
ini dapat berupa sinyal analog maupun sinyal digital.
Spesifikasi sensor hujan :
1. Sensor ini bermaterial dari FR-04 dengan
dimensi 5cm x 4cm berlapis nikel dan dengan kualitas tinggi pada kedua sisinya
2. Pada lapisan module mempunyai sifat anti
oksidasi sehingga tahan terhadap korosi
3. Tegangan kerja masukan sensor 3.3V – 5V
4. Menggunakan IC comparator LM393 yang
stabil
5. Output dari modul comparator dengan
kualitas sinyal bagus lebih dari 15mA
6. Dilengkapi lubang baut untuk instalasi
dengan modul lainnya
7. Terdapat potensiometer yang berfungsi
untuk mengatur sensitifitas sensor
8. Terdapat 2 Output yaitu digital (0 dan 1)
dan analog (tegangan)
9. Dimensi PCB yaitu 3.2 cm x 1.4 cm.
Op Amp
Op-Amp
adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat
Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda,
Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga
memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada
rentang frekuensi yang luas.
Karakteristik
IC OpAmp
· 1. Penguatan
Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
· 2. Tegangan
Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
· 3. Impedansi
Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
· 4. Impedansi
Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
5. Lebar
Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
· 6. Karakteristik
tidak berubah dengan suhu
Inverting Amplifier
RelayRelay
adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay
menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga
dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi.
Terdapat
besi atau yang disebut dengan nama iron core dililit oleh sebuah kumparan yang
berfungsi sebagai pengendali. Sehingga ketika kumparan coil diberikan arus
listrik maka akan menghasilkan gaya elektromagnet. Gaya tersebut selanjutnya
akan menarik armature untuk pindah posisi dari normally close ke normally open.
Dengan demikian saklar menjadi pada posisi baru normally open yang dapat
menghantarkan arus listrik. Ketika armature sudah tidak dialiri arus listrik
lagi maka ia akan kembali pada posisi awal, yaitu normally close.
Fitur:
1. Tegangan pemicu (tegangan kumparan) 5V
2. Arus pemicu 70mA
3. Maksimum beban AC 10A @ 250/125V
4. Maksimum baban DC 10A @ 30/28V
5. Switching maksimum 300 operasi/menit
Buzzer
Buzzer
listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik
menjadi getaran suara.
Buzzer
dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekuensi kisaran 1-5 KHz hingga
100 KHz untuk aplikasi ultrasound. Tegangan operasional buzzer yang umumnya
berkisar 3-12 V.
Cara
Kerja Buzzer
Tegangan Listrik yang mengalir ke
buzzer akan menyebabkan gerakan mekanis, gerakan tersebut akan diubah menjadi
suara atau bunyi yang dapat didengar oleh manusia.
Motor DC
Motor
Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi
listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat
disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua
terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk
dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat
Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator
Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.
Prinsip Kerja Motor DC
Terdapat
dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC,
yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor
yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan
medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini
terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi
beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka
magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan
magnet), Armature Winding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator)
dan Brushes (kuas/sikat arang).
Pada
prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak,
ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat
utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang
bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena
kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan
kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik
menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.
Untuk
menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub
magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan
akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi
kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan
akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan
berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi
tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan
berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara
magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan
akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan
berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.
Battery
Baterai adalah
perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia dengan
koneksi eksternal yang disediakan untuk memberi daya pada perangkat listrik
seperti senter, ponsel, dan mobil listrik. Ketika baterai
memasok daya listrik, terminal positifnya adalah katode dan
terminal negatifnya adalah anoda. Terminal bertanda negatif adalah
sumber elektron yang akan mengalir melalui rangkaian listrik eksternal ke
terminal positif. Ketika baterai dihubungkan ke beban listrik eksternal,
reaksi redoks mengubah reaktan berenergi tinggi ke produk berenergi
lebih rendah, dan perbedaan energi-bebas dikirim ke sirkuit eksternal
sebagai energi listrik. Secara historis istilah "baterai" secara
khusus mengacu pada perangkat yang terdiri dari beberapa sel, namun
penggunaannya telah berkembang untuk memasukkan perangkat yang terdiri dari
satu sel.
Prinsip
operasi
Baterai
mengubah energi kimia langsung menjadi energi listrik. Baterai terdiri dari
sejumlah sel volta. Tiap sel terdiri dari 2 sel setengah yang
terhubung seri melalui elektrolit konduktif yang berisi anion dan kation. Satu
sel setengah termasuk elektrolit dan elektrode negatif, elektrode yang di
mana anion berpindah; sel-setengah lainnya termasuk elektrolit dan
elektrode positif di mana kation berpindah.
Reaksi redoks akan mengisi ulang baterai. Kation akan tereduksi
(elektron akan bertambah) di katode ketika pengisian, sedangkan anion akan
teroksidasi (elektron hilang) di anode ketika pengisian. Ketika digunakan,
proses ini dibalik. Elektrodanya tidak bersentuhan satu sama lain, tetapi
terhubung via elektrolit. Beberapa sel menggunakan elektrolit yang berbeda
untuk tiap sel setengah. Sebuah separator dapat membuat ion mengalir di antara
sel-setengah dan bisa menghindari pencampuran elektrolit.
Home » Teori Elektronika » Operasional Amplifier (Op-Amp) Sebagai Buffer
Operasional Amplifier (Op-Amp) Sebagai Buffer
Wednesday, May 23rd 2012. | Teori Elektronika Mesothelioma Law Firm,
Sell Annuity Payment
Rangkaian buffer adalah rangkaian yang menghasilkan tegangan output
sama dengan tegangan inputnya. Dalam hal ini seperti rangkaian common
colektor yaitu berpenguatan = 1. Fungsi dari rangkaian buffer pada
peralatan elektronika adalah sebagai penyangga, dimana prinsip dasarnya
adalah penguat arus tanpa terjadi penguatan tegangan. Rangkaian buffer
yang dibangun dari sebuah operasional amplifier (Op-Amp), dapat dibuat
dengan sangat sederhana. Rangkaian buffer dari Op-Amp menjadi sangat
sederhana karena tidak diperlukan komponen tambahan pada konfigurasi
buffer non-inverting.
Rangkaian Buffer Dari Operasional Amplifier (Op-Amp)
Rangkaian Buffer,buffer op-amp,rangkaian op amp buffer,rangkaian
penyangga,buffer sinyal,teori buffer,definisi buffer,teori
penyangga,dasar buffer op amp,sistem kerja buffer,stabiliser
sinyal,stabilsator sinyal,penguat buffer,rangkaian stabiliser
sinyal,faktor penguatan buffer,rumus buffer,karakteristik
buffer,karakteristik penyangga
Dengan menghubungkan jalur input inverting ke jalur output operasional
amplifier (op-amp) maka rangkaian buffer pada gambar diatas akan
memberikan kemampuan mengalirkan arus secara maksimal sesuai kemampuan
maksimal operasional amplifier (op-amp) mengalirkan arus output.
Dengan metode hubung singkat antara jalur input inverting dan jalur
output operasional amplifier (op-amp) maka diperoleh perhitungan
matematis sebagai berikut.
V_{out}\approx V_{in}
Sehingga diperoleh nilai penguatan tegangan (Av) sebagai berikut:
Av=\frac{V_{out}}{V_{in}}=1
Dari persamaan diatas terlihat bahwa rangkaian operasional amplifier
diatas tidak memiliki faktor penguatan tegangan (Av = 1) atau tidak
terjadi penguatan tegangan.
Rangkaian buffer dengan operasional amplifier (op-amp) seperti terlihat
pada gambar diatas menghasilkan penguatan + 1.
Read more at: https://elektronika-dasar.web.id/operasional-amplifier-op-amp-sebagai-buffer/
Copyright © Elektronika Dasar
Home » Teori Elektronika » Operasional Amplifier (Op-Amp) Sebagai Buffer
Operasional Amplifier (Op-Amp) Sebagai Buffer
Wednesday, May 23rd 2012. | Teori Elektronika Mesothelioma Law Firm,
Sell Annuity Payment
Rangkaian buffer adalah rangkaian yang menghasilkan tegangan output
sama dengan tegangan inputnya. Dalam hal ini seperti rangkaian common
colektor yaitu berpenguatan = 1. Fungsi dari rangkaian buffer pada
peralatan elektronika adalah sebagai penyangga, dimana prinsip dasarnya
adalah penguat arus tanpa terjadi penguatan tegangan. Rangkaian buffer
yang dibangun dari sebuah operasional amplifier (Op-Amp), dapat dibuat
dengan sangat sederhana. Rangkaian buffer dari Op-Amp menjadi sangat
sederhana karena tidak diperlukan komponen tambahan pada konfigurasi
buffer non-inverting.
Rangkaian Buffer Dari Operasional Amplifier (Op-Amp)
Rangkaian Buffer,buffer op-amp,rangkaian op amp buffer,rangkaian
penyangga,buffer sinyal,teori buffer,definisi buffer,teori
penyangga,dasar buffer op amp,sistem kerja buffer,stabiliser
sinyal,stabilsator sinyal,penguat buffer,rangkaian stabiliser
sinyal,faktor penguatan buffer,rumus buffer,karakteristik
buffer,karakteristik penyangga
Dengan menghubungkan jalur input inverting ke jalur output operasional
amplifier (op-amp) maka rangkaian buffer pada gambar diatas akan
memberikan kemampuan mengalirkan arus secara maksimal sesuai kemampuan
maksimal operasional amplifier (op-amp) mengalirkan arus output.
Dengan metode hubung singkat antara jalur input inverting dan jalur
output operasional amplifier (op-amp) maka diperoleh perhitungan
matematis sebagai berikut.
V_{out}\approx V_{in}
Sehingga diperoleh nilai penguatan tegangan (Av) sebagai berikut:
Av=\frac{V_{out}}{V_{in}}=1
Dari persamaan diatas terlihat bahwa rangkaian operasional amplifier
diatas tidak memiliki faktor penguatan tegangan (Av = 1) atau tidak
terjadi penguatan tegangan.
Rangkaian buffer dengan operasional amplifier (op-amp) seperti terlihat
pada gambar diatas menghasilkan penguatan + 1.
Read more at: https://elektronika-dasar.web.id/operasional-amplifier-op-amp-sebagai-buffer/
Copyright © Elektronika Dasar
Home » Teori Elektronika » Operasional Amplifier (Op-Amp) Sebagai Buffer
Operasional Amplifier (Op-Amp) Sebagai Buffer
Wednesday, May 23rd 2012. | Teori Elektronika Mesothelioma Law Firm,
Sell Annuity Payment
Rangkaian buffer adalah rangkaian yang menghasilkan tegangan output
sama dengan tegangan inputnya. Dalam hal ini seperti rangkaian common
colektor yaitu berpenguatan = 1. Fungsi dari rangkaian buffer pada
peralatan elektronika adalah sebagai penyangga, dimana prinsip dasarnya
adalah penguat arus tanpa terjadi penguatan tegangan. Rangkaian buffer
yang dibangun dari sebuah operasional amplifier (Op-Amp), dapat dibuat
dengan sangat sederhana. Rangkaian buffer dari Op-Amp menjadi sangat
sederhana karena tidak diperlukan komponen tambahan pada konfigurasi
buffer non-inverting.
Rangkaian Buffer Dari Operasional Amplifier (Op-Amp)
Rangkaian Buffer,buffer op-amp,rangkaian op amp buffer,rangkaian
penyangga,buffer sinyal,teori buffer,definisi buffer,teori
penyangga,dasar buffer op amp,sistem kerja buffer,stabiliser
sinyal,stabilsator sinyal,penguat buffer,rangkaian stabiliser
sinyal,faktor penguatan buffer,rumus buffer,karakteristik
buffer,karakteristik penyangga
Dengan menghubungkan jalur input inverting ke jalur output operasional
amplifier (op-amp) maka rangkaian buffer pada gambar diatas akan
memberikan kemampuan mengalirkan arus secara maksimal sesuai kemampuan
maksimal operasional amplifier (op-amp) mengalirkan arus output.
Dengan metode hubung singkat antara jalur input inverting dan jalur
output operasional amplifier (op-amp) maka diperoleh perhitungan
matematis sebagai berikut.
V_{out}\approx V_{in}
Sehingga diperoleh nilai penguatan tegangan (Av) sebagai berikut:
Av=\frac{V_{out}}{V_{in}}=1
Dari persamaan diatas terlihat bahwa rangkaian operasional amplifier
diatas tidak memiliki faktor penguatan tegangan (Av = 1) atau tidak
terjadi penguatan tegangan.
Rangkaian buffer dengan operasional amplifier (op-amp) seperti terlihat
pada gambar diatas menghasilkan penguatan + 1.
Read more at: https://elektronika-dasar.web.id/operasional-amplifier-op-amp-sebagai-buffer/
Copyright © Elektronika Dasar BUFFER
Op-Amp sebagai penguat dapat difungsikan sebagai penyesuai impedansi dan
pengkondisi sinyal pada instrumentasi di industri. Penguat buffer
merupakan penguat sinyal yang memiliki nilai penguatan satu. Dengan kata
lain, bentuk sinyal masukannya yang dihasilkan penguat buffer akan sama
persis dengan sinyal keluaran tanpa adanya penguatan. Karena hanya
memiliki nilai penguatan satu, membuat penguat buffer sering disebut
sebagai voltage follower dimana nilai sinyal keluaran mengikuti nilai
sinyal masukannya. Rangkaian dari penguat buffer pada dasarnya berupa
penguat non-inverting yang hambatannya dihilangkan.
Rangkaian buffer adalah
rangkaian yang menghasilkan tegangan output sama dengan tegangan
inputnya. Dalam hal ini seperti rangkaian common colektor yaitu
berpenguatan = 1. Fungsi dari rangkaian buffer pada peralatan
elektronika adalah sebagai penyangga, dimana prinsip dasarnya adalah
penguat arus tanpa terjadi penguatan tegangan. Rangkaian buffer yang
dibangun dari sebuah operasional amplifier (Op-Amp), dapat dibuat dengan
sangat sederhana. Rangkaian buffer dari Op-Amp menjadi sangat sederhana
karena tidak diperlukan komponen tambahan pada konfigurasi buffer
non-inverting.
Rangkaian Buffer Dari Operasional Amplifier (Op-Amp)
Rangkaian Buffer,buffer op-amp,rangkaian op amp buffer,rangkaian
penyangga,buffer sinyal,teori buffer,definisi buffer,teori
penyangga,dasar buffer op amp,sistem kerja buffer,stabiliser
sinyal,stabilsator sinyal,penguat buffer,rangkaian stabiliser
sinyal,faktor penguatan buffer,rumus buffer,karakteristik
buffer,karakteristik penyangga
Dengan menghubungkan jalur input inverting ke jalur output operasional
amplifier (op-amp) maka rangkaian buffer pada gambar diatas akan
memberikan kemampuan mengalirkan arus secara maksimal sesuai kemampuan
maksimal operasional amplifier (op-amp) mengalirkan arus output.
Dengan metode hubung singkat antara jalur input inverting dan jalur
output operasional amplifier (op-amp) maka diperoleh perhitungan
matematis sebagai berikut.
V_{out}\approx V_{in}
Sehingga diperoleh nilai penguatan tegangan (Av) sebagai berikut:
Av=\frac{V_{out}}{V_{in}}=1
Dari persamaan diatas terlihat bahwa rangkaian operasional amplifier
diatas tidak memiliki faktor penguatan tegangan (Av = 1) atau tidak
terjadi penguatan tegangan.
Rangkaian buffer dengan operasional amplifier (op-amp) seperti terlihat
pada gambar diatas menghasilkan penguatan + 1.
Read more at: https://elektronika-dasar.web.id/operasional-amplifier-op-amp-sebagai-buffer/
Copyright © Elektronika Dasar
PROSEDUR :
1. Buka Proteus
2. Siapkan bahan bahan, sesuai dengan alat dan bahan diatas
3. Rangkai rangkaian sesuai video atau gambar
4. Ubah spesifikasi komponen sesuai kebutuhan
5. Pasangkan voltmeter untuk mengukur tegangan input atau output
6. Jalankan simulasi
PRINSIP KERJA
Ketika sensor cahaya tidak mendapatkan intensitas cahaya maka tahanan pada sensor akan besar maka arus tidak mengalir, maka tegangan bernilai sangat kecil sebesar 0,05 V. Karena tegangan pada basis bernilai kurang dari 0,7 V maka transistor tidak aktif maka arus langsung menuju ground.Karena tidak ada tegangan yang mengalir di colector maka relay OFF dan saklar bergerak ke kanan. Sehingga motor akan mendapatkan suplay tegangan dari batterai 2 dan motor berputar kekiri. ketika Sensor Cahaya mendapatkan intensitas cahaya maka tahanan pada sensor cahaya akan kecil sehingga ada arus mengalir. Dan tegangan bernilai 1,14 V. Stelah itu arus mengalir ke basis, karena tegangan di basis bernilai lebih dari 0,7 V maka transistor akan aktif. Maka tegangan 5V akan mengalir dari colector ke emitor dan menuju ke ground. karena adanya tegangan di colector maka relay akan aktif dan sakalr akan bergerak ke kiri dan motor akan mendapatkan suplai tegangan dari batterai 1, sehingga motor berputar ke kanan.
Ketika hari hujan, dan sensor terkena air hujan maka sensor hujan akan aktif dan sensor hujan berlogika 1. Sensor hujan menghasilkan tegangan sebesar 5V. Setelah itu mengalir ke Rangakain buffer sehingga penguatannya adalah 1. Selanjutnya rangkaian menuju transistor, karena tegangan di basis bernilai 5V maka tarnsistor aktif dan tegangan dari tegangan suplay sebesar 5V menuju colector terus ke emitor dan menuju ground.Karena adanya tegangan di colector maka relay akan aktif, saklar bergerak ke kanan. Sehingga motor akan mendapatklan suplay dari batterai sebesar 5V dan motor akan berputar ke arah kiri
5.
RANGKAIAN DAN
VIDEO
[kembali]
RANGKAIAN KETIKA GELAP
RANGKAIAN KETIKA TERANG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar